Monday, December 11, 2017

Bahan ajar SMA



Kata Bermajas


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah                : Menulis Bahan Ajar SMA / SMK / MA
Dosen Pengampu        : Pak Mahmud Hidayat

Di Susun Oleh :
Johan Muhammad Saputra


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015

                      
Kata Bermajas
Pengertian

Majas adalah adalah  bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik  susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

Macam-macam majas
A.    Majas Perbandingan

1.      Perumpamaan atau Simile
Perumpamaan atau Simile adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlainan,tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata-kata pembanding misalnya,seperti,sebagai,ibarat,umpama,dan bak.
Contoh : Wajahnya kuyu seperti tentara kalah perang.
2.      Metafora
Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung,tanpa menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh : Si lintah darat itu kena batunya.
3.      Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah memiliki sifat-sifat atau perilaku.
Contoh : Bangku-bangku di taman itu termenung sendirian.
4.      Depersonifikasi
Depersonifikasi adalah gaya bahasa kebalikan dari personifikasi. Depersonifikasi adalah membedakan manusia dan instan.
Contoh : Jika dikau menjadi bulan,aku kan menjadi bintang.
5.      Alegori
Alegori adalah cerita yang diceritakan dengan lambang-lambang. Dengan kata lain alegori adalah suatu cerita singkat yang mengandung kiasan dengan tujuan yang menyampaikan ajaran moral.
Contoh : Dalam hidup manusia memerlukan pedoman. Pedoman yang harus dimiliki manusia adalah agama. Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh badai dan gelombang.
6.      Antitesis
Antitesis adalah gaya bahasa yang membandingkan kata-kata yang berlawan arti.
Contoh : Keberhasilannya menjuarai turnament bulu tangkis merupakan konsekuensi agar jangan sampai pada kejuaraan yang akan datang justru kegagalan yang akan diterima.
7.      Pleonasme
Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggambarkan kata-kata yang mubazir.
Contoh : Saya menolong korban erupsi Merapi dengan tangan saya sendiri.
8.      Tautologi
Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir yang pada dasarnya mengandung perulangan dari kata lainnya.
9.      Perifaris
Perifaris adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Contoh : Pahlawan tanpa tanda jasa itu telah tenang dan beristirahat dengan damai untuk selama-lamanya.

B.     Majas Pertentangan
1.      Hiperbola
Hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-besarkan.
Contoh : Kata-katanya menggelegar memekakkan telingaku.
2.      Litotes
Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya untuk merendahkan diri.
Contoh : “Apa arti usahaku ini karena baru cukup untuk makan keluarga,” kata hartawan  itu kepada tamunya.
3.      Ironi
Ironi adalah gaya bahasa yang menyindir dengan mengungkapkan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya.
Contoh : Nilaimu bagus sekali hingga dapat rangking terakhir.(nilainya jelek)
4.      Sinisme
Sinisme adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi,tetapi kasar.
Contoh : Itukah yang namanya rajin?
5.      Antifrasis
Antifrasis adalah gaya bahasa yang berupa penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya.
Contoh : Si kurus itu memang banyak makan.
6.      Paradoks
Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta yang ada.
Contoh : Kata-katanya sangat ringan,tetapi penuh makna.
7.      Klimaks
Klimaks adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang semakin naik atau menghebat.
Contoh : Jangankan sebuah,seratus,bahkan seribu pun akan kuberikan padamu.

8.      Antiklimaks
Antiklimaks adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin turun atau melemah.
Contoh : Tidak perlu kamu membeli semuanya barang itu,lima,empat,atau dua saja cukup untuk menyenangkan hatinya.

C.    Majas Pertautan

1.      Metonimia
Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama diri atau nama hal yang ditautkan dengan orang,barang,atau hal sebagai penggantinya.
Contoh : Bapak pulang dari Kalimantan naik garuda.
2.      Sinekdoke pars pro toto
Sinekdoke pars pro toto adalah gaya bahasa yang menggunakan kata untuk menyebut sebagian untuk seluruh.
Contoh : Setiap kepala diwajibkan membayar iuran Rp 1.000,00.
3.      Sinekdoke totem pro parte
Sinekdoke totem pro parte adalah gaya bahasa yang menggunakan kata untuk menyebut seluruh untuk sebagian.
Contoh : Indonesia kembali memenangi kejuaraan perahu naga tingkat Asia.
4.      Eufimisme
Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan yanglebih halus untuk mengganti ungkapan yang lebih kasar.
Contoh : Rian diberhentikan dari perusahaan gas.(dipecat atau di-PHK)
5.      Antonomasia
Antonomasia adalah gaya bahasa yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Presiden RI akan berkantor di Yogyakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana Merapi.
6.      Parelisme
Parelisme adalah gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatik yang sama.
Contoh : Para siswa mengumpulkan buku,majalah,dan koran bekas untuk dijual.
D.    Majas Perulangan
1.      Aliterasi
Aliterasi adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan bunyi awal kata.
Contoh : Inilah indahnya impian.

2.      Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa yang mengandung kata atau kelompok kata yang sama.
Contoh : Anakku! Rajinlah belajar demi masa depanmu!
3.      Anafora
Anafora adalah gaya bahasa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh : Jiwa ragaku telah kuserahkan untuk meraih kemerdekaan ini. Jiwa ragaku telah ku korbankan untuk mengusir penjajah. Jiwa ragaku telah luluh lantak demi mempertahankan negara ini.


Sumber :
1.      Fibrianti,ika dan Uti Darmawanti. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
2.      Yanti,Damar.2013.”Macam-macam Majas dan Contohnya Lengkap.”http://www.kopi-ireng.com/2014/10/macam-macam-majas.html. diakses pada 15 Maret 2015.
                                                                    

No comments:

Post a Comment