Kata Bermajas
Di
Susun Untuk Memenuhi Tugas :
Mata
Kuliah : Menulis Bahan
Ajar SMA / SMK / MA
Dosen
Pengampu : Pak Mahmud Hidayat
Di
Susun Oleh :
Johan
Muhammad Saputra
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
Kata Bermajas
Pengertian
Majas
adalah adalah bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk
mempercantik susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan
kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui
lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.
Macam-macam
majas
A.
Majas
Perbandingan
1.
Perumpamaan
atau Simile
Perumpamaan
atau Simile adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlainan,tetapi
dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata-kata
pembanding misalnya,seperti,sebagai,ibarat,umpama,dan bak.
Contoh : Wajahnya
kuyu seperti tentara kalah perang.
2.
Metafora
Metafora
adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung,tanpa menggunakan
kata-kata pembanding.
Contoh : Si
lintah darat itu kena batunya.
3.
Personifikasi
Personifikasi
adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah memiliki
sifat-sifat atau perilaku.
Contoh : Bangku-bangku
di taman itu termenung sendirian.
4.
Depersonifikasi
Depersonifikasi
adalah gaya bahasa kebalikan dari personifikasi. Depersonifikasi adalah
membedakan manusia dan instan.
Contoh : Jika
dikau menjadi bulan,aku kan menjadi bintang.
5.
Alegori
Alegori
adalah cerita yang diceritakan dengan lambang-lambang. Dengan kata lain alegori
adalah suatu cerita singkat yang mengandung kiasan dengan tujuan yang
menyampaikan ajaran moral.
Contoh : Dalam
hidup manusia memerlukan pedoman. Pedoman yang harus dimiliki manusia adalah
agama. Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh
badai dan gelombang.
6.
Antitesis
Antitesis
adalah gaya bahasa yang membandingkan kata-kata yang berlawan arti.
Contoh : Keberhasilannya
menjuarai turnament bulu tangkis merupakan konsekuensi agar jangan sampai pada
kejuaraan yang akan datang justru kegagalan yang akan diterima.
7.
Pleonasme
Pleonasme
adalah gaya bahasa yang menggambarkan kata-kata yang mubazir.
Contoh : Saya
menolong korban erupsi Merapi dengan tangan saya sendiri.
8.
Tautologi
Tautologi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir yang pada dasarnya
mengandung perulangan dari kata lainnya.
9.
Perifaris
Perifaris
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Contoh : Pahlawan
tanpa tanda jasa itu telah tenang dan beristirahat dengan damai untuk
selama-lamanya.
B.
Majas
Pertentangan
1.
Hiperbola
Hiperbola
adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-besarkan.
Contoh : Kata-katanya
menggelegar memekakkan telingaku.
2.
Litotes
Litotes
adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan yang berkebalikan dengan
keadaan yang sebenarnya untuk merendahkan diri.
Contoh :
“Apa arti usahaku ini karena baru cukup untuk makan keluarga,” kata
hartawan itu kepada tamunya.
3.
Ironi
Ironi
adalah gaya bahasa yang menyindir dengan mengungkapkan kebalikan dari keadaan
yang sebenarnya.
Contoh : Nilaimu
bagus sekali hingga dapat rangking terakhir.(nilainya jelek)
4.
Sinisme
Sinisme
adalah gaya sindiran dengan menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi,tetapi
kasar.
Contoh : Itukah
yang namanya rajin?
5.
Antifrasis
Antifrasis
adalah gaya bahasa yang berupa penggunaan sebuah kata dengan makna
kebalikannya.
Contoh :
Si kurus itu memang banyak makan.
6.
Paradoks
Paradoks
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta yang
ada.
Contoh : Kata-katanya
sangat ringan,tetapi penuh makna.
7.
Klimaks
Klimaks
adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang semakin naik atau
menghebat.
Contoh : Jangankan
sebuah,seratus,bahkan seribu pun akan kuberikan padamu.
8.
Antiklimaks
Antiklimaks
adalah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin turun atau melemah.
Contoh : Tidak
perlu kamu membeli semuanya barang itu,lima,empat,atau dua saja cukup untuk
menyenangkan hatinya.
C.
Majas
Pertautan
1.
Metonimia
Metonimia
adalah gaya bahasa yang menggunakan nama diri atau nama hal yang ditautkan
dengan orang,barang,atau hal sebagai penggantinya.
Contoh : Bapak
pulang dari Kalimantan naik garuda.
2.
Sinekdoke
pars pro toto
Sinekdoke
pars pro toto adalah gaya bahasa yang menggunakan kata untuk menyebut sebagian
untuk seluruh.
Contoh : Setiap
kepala diwajibkan membayar iuran Rp 1.000,00.
3.
Sinekdoke
totem pro parte
Sinekdoke
totem pro parte adalah gaya bahasa yang menggunakan kata untuk menyebut seluruh
untuk sebagian.
Contoh : Indonesia
kembali memenangi kejuaraan perahu naga tingkat Asia.
4.
Eufimisme
Eufimisme
adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan yanglebih halus untuk mengganti
ungkapan yang lebih kasar.
Contoh : Rian
diberhentikan dari perusahaan gas.(dipecat atau di-PHK)
5.
Antonomasia
Antonomasia
adalah gaya bahasa yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti
nama diri.
Contoh : Presiden
RI akan berkantor di Yogyakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana
Merapi.
6.
Parelisme
Parelisme
adalah gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam kata-kata atau
frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatik yang sama.
Contoh : Para
siswa mengumpulkan buku,majalah,dan koran bekas untuk dijual.
D.
Majas
Perulangan
1.
Aliterasi
Aliterasi
adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan bunyi
awal kata.
Contoh : Inilah
indahnya impian.
2.
Repetisi
Repetisi
adalah gaya bahasa yang mengandung kata atau kelompok kata yang sama.
Contoh : Anakku!
Rajinlah belajar demi masa depanmu!
3.
Anafora
Anafora
adalah gaya bahasa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap
kalimat.
Contoh : Jiwa
ragaku telah kuserahkan untuk meraih kemerdekaan ini. Jiwa ragaku telah ku
korbankan untuk mengusir penjajah. Jiwa ragaku telah luluh lantak demi
mempertahankan negara ini.
Sumber :
1.
Fibrianti,ika dan Uti
Darmawanti. 2013. Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
2.
Yanti,Damar.2013.”Macam-macam
Majas dan Contohnya Lengkap.”http://www.kopi-ireng.com/2014/10/macam-macam-majas.html.
diakses pada 15 Maret 2015.
No comments:
Post a Comment